memelukmu menyenangkan

Ah.

Rasanya menyenangkan sekali bisa memeluknya lagi. Aku merindukannya sejak satu detik berpisah dengannya. Malam itu, aku ingat betul. Hujan, petir dan emosi yang saling menyambar. Aku, kamu, dan cinta yang semakin terbakar. Melebar.

Pada kita yang saling memaki. Pada cinta yang saling sembunyi.  Pada rumah kayu kosong yang selalu disebut orang berhantu. Pada lilin yang akhirnya menghanguskan seluruh rumah. Pada kesedihanku akan kehilanganmu yang tidak sempat menyelamatkan diri. Pada malam itu kita bertengkar hebat karena masalah sepele.

Selingkuh.

Tapi lupakan saja ya? Toh, pada akhirnya aku dan kamu sudah bersatu lagi di sini. Aku tidak mempermasalahkan kulitmu yang masih memperlihatkan luka bakar itu. Selama kamu juga tidak mempermasalahkan bekas luka sayat di pergelangan tanganku ini.

Ah.

Akhirnya aku bisa menemukanmu kembali di sini.

Rasanya menyenangkan sekali bisa memelukmu lagi.

**

Ini adalah tulisan yang diikutsertakan dalam #RabuMenulis yang diadakan oleh GagasMedia. Saya berhasil menyelesaikan tulisan di atas dengan waktu kurang dari 10 menit. Terima kasih GagasMedia atas cambukannya.

Leave a comment